Beranda | Artikel
Bagaimana Cara Menasihati Orang Tua yang Melanggar Syariat? Syaikh Saad asy-Syatstri #NasehatUlama
2 hari lalu

Syaikh kami, mohon arahan cara berinteraksi dengan kedua orang tua dalam menasihati mereka, jika sang anak melihat beberapa hal yang menyelisihi syariat dari kedua orang tuanya?

Kedua orang tua memiliki hak yang besar atas anak mereka. Allah Ta’ala berfirman, “Dan Allah telah menetapkan bahwa janganlah kalian beribadah kecuali kepada-Nya, dan berlaku baiklah kepada kedua orang tua…” (QS. al-Isra: 23).

Dengan demikian, seseorang sebaiknya memilih metode dalam menasihati orang tua yang tidak mempengaruhi psikologis mereka, dan tidak membuat mereka justru berpaling dari kebenaran dan para pengusung kebenaran. Baik itu dengan mengerjakan hal yang disunahkan di depan mereka, agar mereka melihatnya, sehingga mereka dapat mencontohnya. Atau dengan memperdengarkan nasihat-nasihat yang disampaikan oleh para ulama tentang berbagai perkara yang menyangkut banyak orang.

Terlebih lagi, yang berkaitan dengan adat kebiasaan orang-orang yang biasa mereka lakukan, yang mereka pandang sebagai sunah, dan mereka kira sebagai hal yang disyariatkan; sedangkan yang bertentangan dengan itu tidak mungkin mereka terima.

Dengan demikian, alangkah baiknya melarang mereka secara bertahap, sedikit demi sedikit, sebelum melarang mereka sepenuhnya. Agar hal ini lebih mudah untuk diterima oleh kedua orang tua.

====

شَيْخَنَا هَلْ مِنْ تَوْجِيهٍ شَيْخَنَا فِي التَّعَامُلِ مَعَ الْوَالِدَيْنِ مِنْ جِهَةِ النُّصْحِ إِذَا رَأَى عَلَيْهِمْ بَعْضَ الْمُخَالَفَاتِ؟

لِلْوَالِدَيْنِ حَقٌّ كَبِيرٌ عَلَى وَلَدِهِمَا فَقَدْ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

وَلِذَلِكَ يَحْسُنُ بِالْإِنْسَانِ أَنْ يَخْتَارَ طَرِيقَةَ وَعْظِهِمَا بِمَا لَا يُؤَثِّرُ عَلَى نَفْسِيَّتِهِمَا وَيَجْعَلُهُمَا يَنْفِرَانِ مِنَ الْحَقِّ وَأَهْلِ الْحَقِّ إِمَّا بِأَنْ يَفْعَلَ السُّنَّةَ أَمَامَهُمَا لِيَرَيَانِهِ فَبِالتَّالِي يَقْتَدِيَانِ بِهِ وَإِمَّا أَنْ يُسْمِعَهُمَا مِنَ الْمَوَاعِظِ الَّتِي يَذْكُرُهَا عُلَمَاءُ الشَّرِيعَةِ حَوْلَ مَسَائِلِ النَّاسِ

خُصُوصًا فِيمَا يَتَعَلَّقُ عَادَةُ الْآخَرِينَ بِهِ بِحَيْثُ يَأْلَفُونَ ذَلِكَ الْعَمَلَ وَيَرَوْنَ أَنَّهُ السُّنَّةُ وَيَرَوْنَ أَنَّهُ هُوَ الْمَشْرُوعُ وَأَنَّ مُقَابِلَهُ لَا يُمْكِنُ أَنْ يَقْبَلُوهُ

وَبِالتَّالِي يَحْسُنُ التَّدَرُّجُ بِنَهْيِهِمْ عَنْ أَجْزَاءٍ مِنْهُ قَبْلَ أَنْ يُنْهَوْا عَنْهُ بِالْكُلِّيَّةِ مِنْ أَجْلِ أَنْ يَكُونَ هَذَا أَدْعَى لِقَبُولِ الْوَالِدَيْنِ لَهُ


Artikel asli: https://nasehat.net/bagaimana-cara-menasihati-orang-tua-yang-melanggar-syariat-syaikh-saad-asy-syatstri-nasehatulama/